Belajar Menulis Mengalir, Hindari Tombol Backspace
Bismillahirrahmanirrahiim. Selamat malam sobat blog Indravedia.com, di artikel kali ini saya ingin membahas satu tips dalam menulis yang bisa dibilang cukup sederhana tapi jika diterapkan akan sangat powerful, yakni dengan menghindari atau setidaknya meminimalkan menekan tombol backspace saat mengetik / menulis.
Anda tahu tombol backspace itu untuk apa kan? Ya benar, untuk menghapus tulisan yang telah kita ketik. Kenapa kita harus menghindari menekan tombol backspace saat menulis dengan keyboard? Ini erat kaitannya dengan produktifitas. Dengan menghindari atau setidaknya meminimalkan penghapusan, maka kita bisa menghasilkan lebih banyak tulisan tanpa banyak membuang waktu.
Pernahkah sobat merasa buntu saat ingin menuangkan pikiran ke dalam bentuk tulisan. Bingung, mau dari mana dulu atau bingung kalimat pembuka seperti apa yang harus di tulis. Kemudian sobat mencoba menuliskan kata-kata, tapi kemudian dihapus lagi, tulis lagi, hapus lagi karena dirasa kurang enak dibaca. Belum sampai satu baris, kalimat langsung dihapus begitu saja, mengulang lagi dan lagi, hapus lagi, hingga akkhirnya anda buntu dan tidak jadi menghasilkan satu paragraf pun.
Setidaknya saya sendiri mengakui bahwa apa yang saya tuliskan di atas itu benar adanya, karena saya juga sering mengalaminya. Dengan menekan tombol backspace dan menghapus apa yang telah kita tulis, sebenarnya kita seperti secara tidak langsung telah melemahkan kinerja berpikir otak kita dalam merangkai kalimat.
Menulis itu tidak lain hanya upaya untuk menuangkan apa yang ada dalam pikiran ke dalam bentuk tulisan. Dan cara terbaik untuk menulis adalah dengan menulis mengalir apa adanya mengikuti apa yang ada dalam pikiran. Tanpa perlu pusing dulu karena banyak typo atau salah dalam penulisan kata, atau kalimatnya yang tidak enak dibaca, atau memperhatikan jumlah kaliat dalam sebuah paragraf. Lupakan dulu. Semua itu akan dapat dengan mudah kita lakukan di tahap editing.
Jadi inilah pentingnya memisahkan antara kegiatan menulis itu sendiri dengan kegiatan mengedit. Menulis dan mengedit adalah kegiatan yang bisa dibilang jauh berbeda. Menulis harus andalkan otak kanan, apa yang terlintas dalam pikiran tuliskan saja tanpa perlu banyak mikir hasilnya akan bagus atau jelek. Dan poleslah / perbaiki selanjutnya dengan peran otak kiri di tahap editing atau penyuntingan.
Dengan mengikuti cara di atas, memisahkan kegiatan menulis dan mengedit, dengan salah satunya berusaha untuk menghindari menekan tombol backspace, maka produktifitas menulis kita akan dengan cepat meningkat. Anda akan menghasilkan lebih banyak tulisan dalam waktu yang relatif lebih singkat.
Jadi belajarlah menulis dengan gaya mengalir seperti air, mengikuti apa yang kita pikirkan. Tanpa banyak mikir, tanpa banyak kritik tulisan sendiri. Tak ubahnya seperti sedang berbicara, tidak perlu memikirkan dulu kalimatnya supaya sempurna dulu baru bicara, uh sungguh pasti akan memakan banyak waktu terbuah sia-sia. Ucapkan saja atau dalam hal ini, tuliskan saja. Jika ada yang salah tinggal edit dan poles sebelum dipublish. Simple.
Satu lagi tips yang mungkin bisa membantu sobat dalam menulis demi mendukung cara di atas adalah dengan terlebih dahulu menyetel warna font menjadi sama dengan warna background pada halaman entri, misal dibuat putih. Sehingga saat mengetikkan tulsan di keyboard tidak akan terlihat huruf yang muncul, karena tersamarkan setelah diganti wana huruf dengan warna background. Dengan cara seperti ini, anda bisa dengan mengalir menuliskan apa yang adna pikirkan, tanpa memikirkan akan banyak salahnya. Tulislah mengalir, minimal di 10 menit pertama. Sekali lagi hindari dan jangan tekan tombol backspace atau delete. Jangan biarkan otak kita berhenti terlalu lama dan waktu menjadi tidak efektif karena seringnya kita hapus dan tulis ulang kalimat yang kita ketik.
Barulah nanti jika diarasa sudah beres nulisnya, ubah lagi warna font nya menjadi warna hitam kembali. Dan lihatlah hasilnya, mungkin akan banyak kata yan typo dna kalimat yang kurang enak dibaca. Tapi tidak apa-apa kan masih bisa diedit sebelum dipositing.
Jadi inilah pentingnya memisahkan antara kegiatan menulis itu sendiri dengan kegiatan mengedit. Menulis dan mengedit adalah kegiatan yang bisa dibilang jauh berbeda. Menulis harus andalkan otak kanan, apa yang terlintas dalam pikiran tuliskan saja tanpa perlu banyak mikir hasilnya akan bagus atau jelek. Dan poleslah / perbaiki selanjutnya dengan peran otak kiri di tahap editing atau penyuntingan.
Dengan mengikuti cara di atas, memisahkan kegiatan menulis dan mengedit, dengan salah satunya berusaha untuk menghindari menekan tombol backspace, maka produktifitas menulis kita akan dengan cepat meningkat. Anda akan menghasilkan lebih banyak tulisan dalam waktu yang relatif lebih singkat.
Jadi belajarlah menulis dengan gaya mengalir seperti air, mengikuti apa yang kita pikirkan. Tanpa banyak mikir, tanpa banyak kritik tulisan sendiri. Tak ubahnya seperti sedang berbicara, tidak perlu memikirkan dulu kalimatnya supaya sempurna dulu baru bicara, uh sungguh pasti akan memakan banyak waktu terbuah sia-sia. Ucapkan saja atau dalam hal ini, tuliskan saja. Jika ada yang salah tinggal edit dan poles sebelum dipublish. Simple.
Satu lagi tips yang mungkin bisa membantu sobat dalam menulis demi mendukung cara di atas adalah dengan terlebih dahulu menyetel warna font menjadi sama dengan warna background pada halaman entri, misal dibuat putih. Sehingga saat mengetikkan tulsan di keyboard tidak akan terlihat huruf yang muncul, karena tersamarkan setelah diganti wana huruf dengan warna background. Dengan cara seperti ini, anda bisa dengan mengalir menuliskan apa yang adna pikirkan, tanpa memikirkan akan banyak salahnya. Tulislah mengalir, minimal di 10 menit pertama. Sekali lagi hindari dan jangan tekan tombol backspace atau delete. Jangan biarkan otak kita berhenti terlalu lama dan waktu menjadi tidak efektif karena seringnya kita hapus dan tulis ulang kalimat yang kita ketik.
Barulah nanti jika diarasa sudah beres nulisnya, ubah lagi warna font nya menjadi warna hitam kembali. Dan lihatlah hasilnya, mungkin akan banyak kata yan typo dna kalimat yang kurang enak dibaca. Tapi tidak apa-apa kan masih bisa diedit sebelum dipositing.
loading...
0 Response to "Belajar Menulis Mengalir, Hindari Tombol Backspace"
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung. Silakan berkomentar dengan bijak terkait artikel yang Anda baca di atas.
Mohon maaf, Spammy Comments dan/atau mengandung Active Link tidak akan ditampilkan.